pak Nasdion sang penikmat mpek-2,
Saya sudah mencari buku tersebut baik di perpustakaan Pusri maupun toko buku
diseentero Palembang, sayang tidak dapat saya temukan !.
Menarik tulisan bapak tentang Datuk Musa hitam, di tahun 1970 saat AIP angkatan 15 dibuka sebanyak 11 catar jurusan Taruna Tehnik asal Malaysia ikut bergabung kali pertama dan berhasil lulus 8 orang ( dimulai AIP 15 s.d AIP 25 masuklah taruna asal selain WNI, terkecuali angkatan 21 dan 23 ) di AIP 23 sebanyak 7 orang taruna ( sempat berfoto dengan presiden Soeharto saat tingkat 1 ) asal Tanzania berhasil lulus dan di AIP 26 1 orang taruna Bangladesh berhasil menyelesaikan pendidikan.
Persaudaraan dengan alumni AIP Malaysia berlangsung tetap SERIUS terjalin akrab untuk tiap angkatan, yang masing-masing angkatan saling bertemu bergantian di negara sesuai persetujuan.Reuni terachir Indonesia-Malaysia diadakan oleh AIP XX pada tathun 2010 di gedung KBRI di KL, jadi hubungan serius RI-Malaysia karena senior Francis Lombut menjadi salah seorang birokrat disana ( sebenarnya AIP 18 telah mengadakan reuni di Puncak pada awal tahun 2011, hanya berita pastinya saya kurang tahu dan barangkali bang Faqih kalo kebetulan sempat hadir dapat memberi informasi disini ) Terachir pada bulan April 2011 saat senior Nick Achmad-15 melangsungkan pernikahan putranya dengan seorang putri asal Indonesia, yang resepsinya dihadiri hampir seluruh alumni AIP Malaysia di Balai Samudra Jakarta.
Juga menarik kalo menyimak eks taruni AIP yang rasanya sesuai data yang pernah saya susun ibu Sri Hartatie ( KTK-IX ) adalah yang tersepuh dan yang paling tersohor senior Capt. Entin Kartini MM ( sekarang mengajar di 3sakti dan ada 2 taruni di AIP 12 dari jurusan Nautika tapi cuma Capt Entin yang sempat sampai ANT.1 dan melayarkan KM Lawu dari Papenberg ke Betawi ) dilanjutkan AIP 11 ada 5 orang eks Taruni lalu terhenti lama sampai muncul di AIP 24 serta 25 dan terhenti lagi sampai muncul kembali di AIP 35, di AIP 41 semua ex taruni sebanyak 4 taruni semuanya bagian Nautika.
Juga dari angkatan 1 s.d 12 bebas uang sekolah dengan masa kuliah 3 tahun, lalu angkatan bapak AIP 13 pertama kali dengan system uang makan bulanan dengan kurikulum pendidikan system gugur, yaitu yang IQnya nungging langsung DO ( makanya antieg hebat-2 uey ) ini berlanjut sampai dengan AIP 23, masuk ke PLAP dari 24 s.d 37 pendidikan selama 3 tahun terachir dari 38 s.d sekarang kembali ke 4 tahun, ditambah alumni AIP dari jalur strata B yang jumlahnya cukup banyak sekitar 200 alumni ( elektronica habis di AIP-15 )
Yang menarik adalah sebuah contoh rasa persaudaraan saat pembebasan rekan alumni Ganjar Pranowo-36 sebuah perjuangan yang melelahkan, juga rasa persaudaraan yang ditunjukkan oleh AIP 37 dalam mengurus sampai dari saat mengetahui pertama kali saat alm. Rizky Winangun KTK-37 meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di sungai didaerah Samarinda pada tahun 2009, pegurusan dari saat alm diketemukan, dibawa ke kota terdekat, diberangkatkan ke jakarta, diterima di Soeta, diserahkan ke pihak keluarga, di kebumikan dan acara tahlillan, sampai putra/i alm masuk YBS yang semuanya dikerjakan keluarga besar AIP-37, perlu rasanya ditulis sebagai bukti kebersamaan dalam rasa persaudaraan.
Mohon seandainya berkenan buku biografi Ir Djuanda Kartawidjaya dapat di foto copy dan foto2 cerita menarik ( dari pembicaraan antieg dengan beberapa senior AIP 11, kelihatannya acara gebuk-menggebuk tradisinya dimulai saat antieg masuk Ancol pak ? )
dapat dibundel, insyallah saat Ramadhan tahun ini dapat saya ambil.
Atau barangkali adinda Ameddt, dapat membantu ?
Juga alhamdulillah, andai bersedia dapat disempatkan diri bersama mas Prihartanta mewawancarai Capt. Boedi Soenarjo ( alamat dan no telepon sudah di infokan pak syahwin-11 ). terima kasih.
salam
TULISAN AWAL
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran adalah Pendidikan pelayaran yang berada dibawah naungan Badan Diklat Perhubungan Republik Indonesia. Berdiri sejak tahun 1953 Akademi Ilmu Pelayaran yang menyelenggarakan Program Diploma III (setara dengan BSc) dengan 2 jurusan antara lain: Nautika dan Teknika (sertifikat kompet...ensi Klas III), lama pendidikan 3-4 tahun. sejarah3 Pada tanggal 27 februari 1957 AIP diresmikan oleh Presiden Pertama RI Ir. Soekarno. Saat itu juga menjadi Akademi Pelayaran Pertama di Indonesia. Lokasi kampus berada di Jl. Gunung Sahari, Mangga Dua Ancol, Jakarta Utara. Pada tahun 1962 AIP menyelenggarakan kerjasama dengan Akademi Pelayaran Amerika yaitu Kings Point untuk kelas khusus. Sejak didirikan, AIP telah memilki reputasi yang baik sebagai Pusat pendidikan Pelayaran sehingga pada tahun 1974 sampai dengan 1984 AIP berhasil menyelenggarakan pertukaran pelajar dengan Tanzania, Malaysia dan Bangladesh. Pada tahun 1964 Akademi Ilmu Pelayaran Niaga dan Akademi Telekomunikasi dilebur menjadi Akademi Ilmu Pelayaran. sehingga AIP mendapat lisensi untuk melaksanakan 4 program studi: Nautika, Teknika, Ketatalaksanaan dan Kepelabuhanan (KTK) dan Elektronika & Telekomunikasi. Pada tahun 1983 Akademi Ilmu Pelayaran berubah nama menjadi Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran (PLAP) dan diberikan lisensi untuk melaksanakan program Strata A, Strata B dan Strata C dengan 4 jurusan: Nautika, Teknika, Telekomunikasi Pelayaran dan Ketatalaksanaan dan Kepelabuhanan (KTK). Strata A merupakan program 3 tahun yang setara dengan BSc dengan sertifikat kepelautan kelas 3, Strata B merupakan program 1 tahun untuk pelaut yang memiliki pengalaman berlayar 2 tahun setelah mengikuti pendidikan Starta A dan memiliki sertifikat kepelautan kelas 2 dan Strata C merupakan program pendidikan dengan sertifikat kepelautan kelas 1. sejarah5 Pada tahun 1995 PLAP mendapatkan lisensi untuk menyelenggarakan Program DiplomaIV dengan 3 Jurusan: Nautika, teknika dan Ketatalaksanaan dan kepelabuhanan (KTK) yang setara dengan Sarjana program kepelautan. Pada tahun 1998 Institut diberi lisensi untuk menyelenggarakan DIklat Familiarization Training, Basic Safety Training, Proficiency in Survival Craft and Rescue Boat, Advance Fire Fighting, Tanker Familiarization, Oil Tanker, Liquified Gas Tanker, Chemical Tanker, GOC-GMDSS, Medical First Aid Training, Medical Care Training dan Radar /ARPA Training. Pada bulan maret 2000 Pendidikan dan Latihan Ahli Pelayaran (PLAP) berubah status menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) dengan struktur organisasi baru yang membuka kesempatan bagi STIP untuk menjawab tantangan melaksanakan tingkat pendidikan yang lebih tinggi sampai ke jenjang S2 dan S3. sejarah4 Dan akhirnya pada bulan april 2002 STIP menempati Kampus baru di Marunda Jakarta Utara. Sejarah Kepemimpinan STIP dari masa ke masa adalah sebagai berikut : 1. Kalangie 2. Capt. M. Wibowo 3. Capt. R. Soebakti 4. Capt. Bintang Siregar 5. Capt. Harun Rasidi 6. Capt. Mispantoro 7. Soegiarto 8. Capt. Istopo 9. Capt. L. Moniaga 10. Capt. Budi Sunarjo 11. Capt. Rozaimi Jatim 12. Laksma. Soetoro 13. Kol. Ahmad Birlin 14. Capt.Drs.Parlindungan Siahaan, MM 15. Rusman Hoesien, MSc