KERANGKA UTAMA EXPLORASI OIL DAN GAS

Iklan Semua Halaman

KERANGKA UTAMA EXPLORASI OIL DAN GAS

Ananta Gultom
4.4.12

Dear All,
Untuk menambah wawasan , dibawah ini saya tuliskan beberapa kerangka utama pada explorasi O & G.

1. SEISMIC
2. DRILLING. <
3. LOGGING
4. TESTING
5. COMPLETION
6. PRODUCTION.

2/3. DRILLING and LOGGING

Kapan :
Exploration Drilling Phase dilakukan setelah mendapat petunjuk dari Geologist, Latitude dan Logitude dari titik mulai drilling ditentukan rencana pengeboran akan dilakukan. 

Dear All,
Untuk menambah wawasan , dibawah ini saya tuliskan beberapa kerangka utama pada explorasi O & G.

1. SEISMIC
2. DRILLING. <
3. LOGGING
4. TESTING
5. COMPLETION
6. PRODUCTION.

2/3. DRILLING and LOGGING

Kapan :
Exploration Drilling Phase dilakukan setelah mendapat petunjuk dari Geologist, Latitude dan Logitude dari titik mulai drilling ditentukan rencana pengeboran akan dilakukan.

Siapa :
Yang melakukan pengeboran adalah kontraktor drilling, yang mengoperasikan drilling rig.
Drilling rig ada beberapa macam :
- Land rig
- Swamp / Barge Rig
- Jack Up Rig.
- Tender / Platform Rig
- Drill Ship
- Semi Sub Rig

Urut urutan diatas dimulai dari darat, kemudian ke daerah rawa rawa atau tepian sungai ( laut dangkal ), kemudian kelaut lepas dengan kedalaman ratusan meter dan dua terakhir untuk laut dalam hingga ribuan meter.

Tender untuk drilling akan dilakukan oleh operator untuk memilih perusahaan yang akan mengsupply anjungan / rig sesuai dengan daerah yang telah dipilih.
Pada saat tender untuk rig, secara bersamaan akan dibuka tender pengadaan :
- Mud Logging
- Mud / Chemical Company
- Cementing
- Logging
- Casing Supply and Services.
- Supply Boat untuk logistic
- Coring Company
- Directional Drilling.
- Helicopter untuk personnel transfer. ( untuk remote location atau offshore).
Perusahaan perusahaan yang terlibat pada saat drilling, akan dipilih sesuai hasil tender dan mengadakan contract.

Bagaimana melakukan pengeboran :
Pengeboran dilakukan setelah rig yang bersangkutan berada dilokasi, rig ini akan memulai pengeboran dengan lubang yang besar dengan kedalaman yang rendah, kemudian dipasang casing dan cementing casing paling besar merupakan pondasi dari sumur.

Pada saat pengeboran berlansung, lumpur (mud) yang merupakan campuran bahan kimia yang diramu khusus untuk keperluam drilling ( mendinginkan mata bor, melumasi, membawa potongan drilling ke surface, menjaga kondisi dinding lapisan bumi tidak collaps sebelum pemasangan casing dan juga menjaga jangan sampai tekanan gas atau minyak dari formasi yang telah tertembus, muncrat ke atas ( blow out ), sehingga density dari lumpur dimonotor dan dijaga sedemikian rupa menghasilkan tekanan hydrostatis setara atau lebih besar sedikit daripada tekanan dari formasi, sehingga tidak terjadi blow out maupun loses...( terjadi keseimbangan), kedua keadaan senantiasa dihindari untuk menghindari kecelakan yang lebih besar.

Mud Logging Company, adalah perusahaan yang menyediakan jasa untuk memonitor kondisi mud dan yang masuk dan keluar sumur, sehingga bila terjadi ketidak sesuaian, akan segera di laporkan dan mengambil tindakan preventif.
Juga pada saat process drilling ini, geologist akan melakukan observasi pada setiap potongan lapisan yang terbawa keatas bersama dengan mud/lumpur untuk di catat / record jenis jenisnya.

Pengeboran berikutnya akan dimulai didalam casing yang besar yang telah disement terhadap lapisan luar bagian atas, dengan diameter yang lebih kecil tentunya,...secara gradual ukuran casing makin kecil dan umumnya kedalaman reservoir berada pada casing 9.5/8, setiap ukuran casing yang dirutunkan kedalam sumur, diikuti dengan penyemenan (cementing ), dimana penyemenan ini merupakan tindakan isolasi bagian diluar casing terhadap lapisan bumi, sehingga bila ada beberapa lapisan pada casing yang sama, nantinya tidak akan saling berhubungan, karena bila saling berhubungan bisa jadi dari lapisan yang bertekanan tinggi akan mengalirkan minyak atau gasnya ke lapisan yang bertekanan rendah, atau lapisan gas ke lapisan air dstnya..sehingga perlu dilakukan penyemenan yang baik.

Yang melakukan penyemenan merupakan perusahaan yang khusus mengoperasikan pompa pompa bertekanan tinggi dan akurasi volume pemompaan yang tinggi.

Sebelum pemasangan casing pada kedalaman dimana terdapat lapisan yang ber potensi ( pay zone), perusahaan yang khusus untuk logging akan melakukan tugasnya untuk mendeteksi setiap lapisan yang sebelumnya sudah di catat oleh geoligist, pengamatan ini merupakan konfirmasi dari apa yang didapatkan pada saat drilling disurface dari potongan potongan hasil drilling,
Open Hole Logging disamping memastikan jenis lapisan, juga secara akurat akan mencatat dikedalaman berapa mulai dan berakhirnya setiap lapisan, disamping itu bisa juga terdeteksi apakah ada hydrocarbon atau tidak, kondisi lubang dsbnya.
Peralatan yang dipakai untuk ini adalah peralatan electronic yang mutahir sehingga hasil dari logging ini kan dikombinasikan, yang merupakan komposit log...bisa terlihat adanya hydrocarbon pada lapisan lapisan tertentu.
Untuk memastikan, bisa saja diturunkan lagi alat berupa side coring ( contoh lapisan ) maupun dengan Formasion Evaluation Tool ( Formasion Test ) dimana karateristik lapisan bisa dipelajari ( sebatas sekitar sumur saja).

Setelah puas dengan hasil survey open hole, sumur akan di casing dan selanjutnya dicement lagi, formasi yang terdapat pay zone akan di logging setelah penyemenan untuk memastikan kondisi cement disekitar pay zone cukup sempurna, sehingga pada saat pengetesan nanti, tidak akan terkontaminasi dengan formasi sekitarnya yang lain.

Pay Zone umumnya berada pada casing ukuran 9.5/8 atau 7 casing, sedangkan yang terkecil 5 ( sangat jarang ) ataupun di 13.3/8 dikedalaman yang dangkal juga sanagat jarang.

Setelah penyemenan di 9.5/8 dilanjutkan ke 7 dstnya...hingga TD ( Top Depth ) merupakan target terdalam setiap sumur dan lagi lagi sebelum di casing, dilakukan open hole logging untuk memastikan jenis lapisan sehingga konstruksi sumur akan bervariasi.

Open hole logging dilakukan dengan menurunkan peralatan logging dengan cable ( hepta cable ) dan melakukan pencatatan data secara real time terhadap kedalaman sumur dengan referensi Mean Sea Level.
Kadang Open Hole Logging dengan Cable tidak perlu dilakukan karena pada saat drilling, disertakan alat yang disebut LWD (Logging While Drilling ) dimana hasilnya akan terekord secara digital dan di download pada saat mengangkat mata bor ke permukaan, bila puas dengan hasil logging tersebut maka logging dengan cable tidak diperlukan, atau logging dengan cable dilakukan untuk data data yang tidak ditunjang oleh Logging While Drilling.

Pada saat drilling, kemungkinan lubang yang akan di drill, tidak vertical namun agak miring, kemiringan ini juga dimonitor saat drilling dengan alat yang diusebut gyro, yang mencatat kemiringan dan arah dari pada mata bor, sehingga trget reservoir yang di tuju bisa akurat.

Nah sekarang sumurnya sudah jadi, yang kemungkinan atau umumnya case hole 7 atau combinasi casing 9.5/8 dengan liner 7.

NEXT..... PERFORATION and TESTING



BY: SYAHRUDDIN FAQIH 18
Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran : http://caaip.net/v3
Online version: http://caaip.net/v3/view-article-2-222.html