Bukan Lautan Hanya Kolam Susu
Rabu, 19 Maret 2025

Iklan Semua Halaman

Bukan Lautan Hanya Kolam Susu

13.2.16
Masih ingat bait bait sebuah lagu dari Grup Musik Indonesia "Koes Plus" yang berjudul "Kolam Susu".

"Bukan lautan hanya kolam susu - Kail dan jala cukup menghidupimu"

"Tiada badai tiada topan kau temui - Ikan dan udang menghampiri dirimu".

"Orang bilang tanah kita tanah surga - Tongkat kayu dan batu jadi tanaman"
Lagu ini sangat melegenda, dirilis tahun 73

Lalu, apa makna syair lagu tsb?
Dikalangan Pelaut Indonesia
Tentunya istilah "Kolam Susu"
Sudah tidak asing lagi.

Berlayar di "Kolam Susu" berarti buat mereka yang berlayar di Indonesia saja, kapalnya tidak keluar negeri.

Ada tersimpan makna "negatif" kalau disebut berlayar hanya di"Kolam Susu" bahwa pelaut tersebut pengetahuannya tentang dunia luar, tentang luar negeri sangat kurang.

Sangat ironis sekali, Pelaut Indonesia berlomba ingin mengais Dollar di luar negeri, dan merasa "terkucilkan" kalau disebut berlayar hanya di "Kolam susu".
Bait bait lagu tersebut Nyata atau sekedar Imajiner ?

Dapat kita buktikan sekarang.
Mereka orang luar sana berlomba untuk tinggal di tanah surga dan di "Kolam susu".

Dengan sudah dibukanya MEA, mereka yang diluar sana dengan sangat leluasa menggapai tanah surga dan "kolam susu" di negeri ini.

Mereka juga menyadari negeri ini adalah negeri yang "Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur" yang disebut dalam Al Quran surat Saba ayat 15.

Negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo, Negeri yang kekayaan alamnya berlimpah, dan rakyatnya hidup dalam keadaan tenteram.

Kita masih terlena dengan buaian lembar lembar Dollar, yang kalau sudah banyak nanti untuk dapat dibelikan Mutiara, Intan dan Berlian. Padahal  sebenarnya di negeri ini sudah terhampar Mutiara, Intan dan Berlian itu.

Sungguh mereka diluar sana sangat paham dengan negeri ini ketimbang kita sendiri.

"Kail dan jala cukup menghidupimu -  Tiada badai tiada ombak kau temui - Ikan dan udang menghampiri dirimu"
Pukat dan jala mereka tebar, seluruh hasil laut negeri ini mereka jarah..
"Orang bilang tanah kita tanah Sorga - Tongkat kayu dan batu jadi tanaman".
Hutan mereka tebang, gunung mereka ratakan, perut bumi mereka koyak..
Ya Allah... Mereka datang hanya untuk merusak negeriku..

Sementara kami berebut "Kekuasaan" yang sebenarnya kami sendiri tidak dapatkan kekuasaan itu.

Kami berebut "Jabatan" sebenarnya kami sendiri tidak pernah menerima jabatan itu..

Bahwa sebenarnya kami hanya berebut sebuah "Pepesan Kosong".

Masih tersisa waktu untuk memperbaiki  negeri ini, masih tersisa semangat untuk menjaga negeri ini.. Karena negeri ini sudah mendapat ridho dari sang Khalik Yang Maha Pencipta.

"CINTA PADA ALLAH NABI DAN NEGARA
WAJIB BAGI KITA
LIMPAH RUAH BUMI INDONESIA
ADIL MAKMUR SENTOSA
BALDATUN TAYYIBATUN WARRABBBUN GHAFUR
PASTI TERLAKSANA..."

Masih ingat lagu ini???

Masih tersisa waktu untuk memperbaiki negeri ini..

Masih tersisa semangat...

Aku masih cinta negeri ini...

INDONESIA..!

Ya Allah..
Lindungi kami...
Lindungi negeri kami...
Agar negeri kami menjadi negeri yang - Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur
Aamiin yra..

Salam
Capt. R. Jumadi27