Nelayan DIY Enggan Terima Bantuan Kapal KKP

Iklan Semua Halaman

Nelayan DIY Enggan Terima Bantuan Kapal KKP

Ananta Gultom
20.11.17
Kapal bantuan KKP | Istimewa
Gunung Kidul, eMaritim.com - Sejumlah nelayan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) enggan menerima bantuan kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena dinilai belum cocok dengan kondisi pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY.

Ketua Kelompok Nelayan Pantai Baron, Kecamatan Tanjungsari, Sumardi mengaku, membutuhkan kapal yang kecil di bawah 3 Gross Tonnage (GT) untuk dapat dioperasikan. Pasalnya, di Pantai Baron tidak ada dermaga yang dapat dimanfaatkan untuk bersandar kapal dengan memiliki tonase besar.

�Rata-rata kapal yang bisa diparkir di Pantai Baron itu lebarnya 1X20 meter dan panjangnya 9-10 meter dengan kapasitas maksimal satu GT,� katanya, seperti dikutip Solo Pos.

Sementara, jika kapal lebih dari 3 GT, maka kapal harus disandarkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, Kecamatan Girisubo yang jaraknya cukup jauh dari Pantai Baron. Selain itu, sebagian besar nelayan keberatan karena jarak tempuh menuju pelabuhan sekitar 40 kilometer.

Oleh sebab itu, selama ini nelayan tidak begitu tertarik dengan adanya bantuan kapal dari KKP. Terlebih syarat untuk mengajukan bantuan kapal harus membentuk koperasi berbadan hukum terlebih dahulu.

�Kelompok nelayan di sini [Pantai Baron] belum memiliki koperasi yang berbadan hukum, jadi kami tidak mengajukan [bantuan kapal],� kata Sumadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Khairuddin mengakui belum mendapatkan infomasi resmi terkait dengan adanya bantuan kapal nelayan dari KKP. Di sisi lain bantuan kapal, khususya untuk kapal diatas lima GT menurutnya akan sulit dioperasikan di Gunungkidul. Namun, untuk kapal 3 GT menurutnya masih sangat mungkin dioperasikan di Gunungkidul.

�Kalau di Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng itu untuk kapal besar [diatas lima GT] sudah penuh,� pungkasnya.(*)