ilustrasi : Oil Bunkering |
Sehingga penghematan adalah jalan terbaik termasuk pemakaian bahan bakar dalam pengoperasian kapal dari hari kehari.
Beliau memiliki beberapa pertanyaan penting yaitu :
- Apakah pemakaian bahan bakar pada saat beroperasi itu Real ataukah hanya perhitungan kasar sehingga dalam interval sekian hari kapal harus Re-bunker kembali ? sehingga pemakaian bahan bakar HFO (Heavy Fuel Oil ) dipergunakan untuk Main Engine, Steam Boiler dan HSD ( High Speed Diesel Oil ) dipergunakan untuk Auxiliari Engine generator
- Dan apakah konsumsinya hampir sama jumlahnya dalam 24 jam siapapun chief engineernya atau dalam keadaan ada atau tanpa beban apakah konsumsi bahan bakarnya selalu sama dan apakah penumpukan sisa bahan bakar diperkenankan oleh chief engineer/master sehingga makin lama jumlah penumpukan sisa akan semakin besar jumlahnya dan akhirnya harus disediakan tanki lagi atau yang lebih ekstrlm adalah membuang sisa bahan bakar kelaut sebagai hasil penumpukan sisa pemakaian bahan bakar selama operasi ?
Dalam topik diatas telah terlihat jelas akan adanya suatu usaha penghematan pemakaian bahan bakar dengan cara antara lain menghitung bahan bakar yang terpakai secara Real yaitu dengan menghitung Specific Fuel Consumption.
Misalnya:
Power Engine: 16560 bhp (brake horse power)
Fuel Consumption dalam 4 jam : 11.2 m3
Temperatur bahan bakar: 119 deg C
Specific Gravity pada : 119 deg C
dari tabel: 0.9364 - 0.068 = 0.8684 gr/cm3
Specific Consumption : ( 11.2 x 0.8684 ) : ( 4 x 16560 ) X 1000000 = 146.8 gr/ bhph (brake horse power hour )
Lower Calorific Value hn = 9723 kcal/kg (diambil dari nomogram )
Consumption Corrected Calorific : 146.8 X ( 9723 / 10200 ) = 139.9 g/bhph.
Consumption Corrected : 139.9 - ( 1.24 + 1.42 ) = 137.2 g / bhph.
Jadi dari hasil perhitungan ini terkoreksi hingga mencapai angka yang signifikan sekali.
Oleh sebab itu penghitungan yang matang merupakan salah satu cara yang bisa diterapkan selain penghitungan dengan cara On hand Observation yaitu mengamati pengurangan yang terjadi waktu demi waktu berdasarkan pengamatan langsung dari Gauge glass yang diperbandingkan dengan hasil Flowmeter.
Dengan demikian jika yang digunakan sebagai pengamatan adalah gauge glass di tanki harian maka periode 1 hari yang baik dan apabila flowmeter yang di pakai maka periode yang dipakai ialah minimum 1 jam dan dengan cara cara ini dapat didapat suatu nilai yang lebih akurat mengenai pemakain bahan bakar.
Solusi:
Perusahaan dapat lebih akurat dalam memberi bahan bakar , resiko penjualan bahan bakar dapat dihindarkan, resiko terjadinya tindakan kriminal dapat dihindarkan yang akhirnya mencegah adanya pembuangan bahan bakar dilaut yang berakibat pencemaran.( Adiely Nduru )
Free konsultasi