Catatan sahabat terhadap Almarhum Berlian Badarusman CAAIP - 27

Iklan Semua Halaman

Catatan sahabat terhadap Almarhum Berlian Badarusman CAAIP - 27

IT&News CAAIP team
10.7.19

Selamat jalan Om Ber...
"Sabar ya Dek. Nanti Om Ber yang pikirin." Sepenggal kalimat itu nyaris menjadi ciri khas Berlian Badarusman atau yang akrab dipanggil Om Ber.
Panggilan 'Dek' seolah ingin menunjukan kedekatan hubungan Abang Adik pada siapapun yang mengenal sosok ramah tersebut. Selain itu, menunjukan sikap kerelaan berkorban untuk sahabat.

Senin (8/9) kemarin, sepenggal kalimat yang biasa dilontarkan alumni Akademi Ilmu Pelayaran (AIP) letting 27 itu tidak akan pernah terdengar lagi. Om Ber, sang empunya kalimat tersebut, telah berpulang ke-haribaan illahi, meninggal di usia 55 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun.

Selama hampir dua pekan dirawat di rumah sakit, banyak sekali teman sejawat yang membesuknya. Bukan cuma dari teman satu pekerjaan di TPK Koja dan Pelabuhan Tanjung Priok, juga kolega-koleganya baik alumni AIP/STIP, dosen, maupun mahasiswa STMT Trisakti tempatnya mengajar selama ini. Mereka datang silih berganti.

Di kalangan teman-teman kerjanya, Om Ber dikenal sebagai tipikal yang mau terjun ke lapangan untuk menyelesaikan pekerjaan. Dia pun dikenal sebagai pribadi yang disiplin.
Tentang disiplin tersebut tampaknya memang sudah terbentuk sejak menjadi taruna di AIP. Salah satu kolega kerja dan juga teman satu angkatan di AIP, Hiu Hantono, mengenang Om Ber sebagai taruna yang rajin mencatat materi pelajaran yang diajarkan dosen. Tak jarang, teman-teman satu kelasnya menyalin materi pelajaran yang ditugaskan dosen dari buku catatan Om Ber.

Selepas menyelesaikan pendidikan AIP, Om Ber bergabung di sebuah perusahaan pelayaran internasional. Saat itu, dia pun membuktikan sebagai sosok yang memiliki rasa solidaritas tinggi terhadap teman-teman satu profesinya yang tengah berjuang memperoleh kesejahteraan bersama ITF saat itu.

Sebagai mantan pelaut, Om Ber juga dikenal sebagai sosok yang egaliter. Tidak mengherankan jika sahabat-sahabatnya pun berasal dari berbagai kalangan. Banyak petinggi pelabuhan yang mengenalnya, tak sedikit mahasiswa/i yang mengaguminya.
Saat mahasiswa/i ingin bertemu untuk diskusi tugas akhir, Om Ber hanya mau menemui setelah selesai jam kerja. Di saat-saat jam kerja, dia fokus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya.

Pada akhirnya, semangat, kerja keras, dan disiplin itu menorehkan banyak catatan bagi semua sahabat-sahabatnya. Sebab hari ini, esok dan seterusnya, semua hanya menjadi kenangan.

Om Ber telah menemukan jalan untuk kehidupan abadinya, memenuhi perjanjian untuk waktu yang sudah dituliskanNya.
Selamat jalan, Om Ber...

Kami mengenang semua kebaikanmu
Jakarta, 9 Juli 2019
Hiu Hantono - Sahabat CAAIP 27