Malta, eMaritim.com - Dalam perjalanan safari maritime-safety menyambut hari maritim
dunia tanggal 26 September 2019 dengan misi INDONESIAN SAFETY MARITIME CAMPAIGN
(KAMPANYE KESELAMATAN MARITIM INODNESIA), Ikatan Korps Perwira Pelayaran Niaga Indonesia
(IKPPNI) berkolaborasi dengan P3I menyempatkan waktu singgah di Malta untuk
bertamu ke IMLI untuk menyampaikan pesan-pesan keselamatan maritim niaga.
Perwakilan IKPPNI diperlakukan sangat istimewa sebagai
satu-satunya NGO (dan dari Indonesia) yang menyempatkan waktu dengan sengaja,
dengan difasilitasi penjemputan khusus oleh transportasi ofisial IMLI dari
hotel jam 14:00 ke kampus IMLI, dan tiba sekitar jam 14:45 waktu setempat.
Perwakilan IKPPNI dalam kunjungannya ke IMLI tanggal 01 Oktober
2019 disambut langsung dengan sangat hangat oleh Direktur IMLI, Professor David
J.Attard LL.D., D.Phil (Oxon) dan Ketua IKPPNI menyampaikan rasa hormat yang
tinggi terhadap semua perlakuan yang diberikan pihak IMLI yang mana sangat
hormat pada tamu sebagai cerminan kesantunan akademisi tingkat Internasional.
IKPPNI juga diberikan kehormatan untuk memberikan sambutan di
depan seluruh siswa program Master dan Ph.D Hukum Maritim dari lebih 25 wakil
negara, yang sengaja dihadirkan di lobi utama Gedung direktur dan beramah-tamah
untuk saling mengenal sekedarnya.
Selesai beramah-tamah, IKPPNI diarahkan ke ruang perpustakaan
khusus peyimpanan referensi-referensi semua dokumen-dokumen konvensi terkait
maritim niaga didunia sejak pendirian IMCO hingga berubah nama jadi IMO.
Selanjutnya diskusi dimulai di ruang pertemuan utama dan Direktur
IMLI didampingi 3 orang profesor dari wakil Honduras, Spanyol dan Turki. Dalam
ruang pertemuan dipertanyakan apakah tujuan dari IKPPNI sengaja singgah di IMLI
dan apa yang mereka bisa bantu dari sisi institusi pendidkan tinggi Internasional.
IKPPNI menjelaskan 3 hal dalam kesempatan pertemuan, antara lain:
1.
Siapa dan apa IKPPNI dan peran-peran
kontribusi terhadap keselamatan maritim niaga tingkat Nasional dan
Internasional, termasuk upaya pejuangan status persamaan gelar denga adanya
program RPL.
2.
Informasi update pertemuan IFSMA AGA
meeting dengan materi berita keselamatan maritim internasional terkait Ijazah
laut palsu sebagai ancaman keselamatan pelayaran dunia.
3.
Peneyempurnaan dan peningkatan keselamatan
pelayaran niaga oleh Indonesia dengan keberadaan pemaduan voluntary oleh
Indonesia yang dimandatkan oleh UNCLOS di Kawasan perairan Selat Malaka,
diwakilkan kepercayaan pemanduan oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara.
(Pelindo-1)
4.
Mengajukan permohonan kepada IMLI untuk
membuat satu terobosan dengan mengijinkan pihak NGO (khususnya dari Indonesia, dalam
hal ini IKPPNI) dapat mengirim perwakilan untuk meraih gelar tingkat Master dan
PhD dari IMLI sebagai asset Internasional dalam peran independent akan hukum
maritim Internasional.
Sebenarnya IKPPNI sudah menyiapkan 6 hal untuk disampaikan. Namun mengingat
waktu pihak IMIL sangat ketat, maka dalam kesempatan pertemuan hanya sempat
tersampaikan 4 hal utama diatas.
Prof.Attard berjanji akan
mengajukan permohonan persetujuan kepada IMO terkait usulan IKPPNI nomer 4
diatas. Sebagai tindak lanjut kongkrit, IMLI secararesmi akan mengirim form
registrasi untuk pendaftaran tahun akademik baru di bulan Desember atau
Januari.
Sangat juga diharapkan oleh beliau, kerjasama berkesinambungan
dengan IKPPNI sebagai gudang praktisi tenaga ahli maritim niaga dalam lingkup
penegembangan-pengembangan hukum maritime secara Internasional.
Sebelum usai pertemuan, Direktur IMLI menyerahkan cindera-mata
kristal berlambang IMLI, bersamaan IKPPNI menyerahkan plakat IKPPNI dan P3I
sebagai tanda bahwa mewakili 2 NGO dari Indonesia sempat berkunjung.
Prof.Attard sangat terkesan dengan plakat yang disampaikan dan berjanji akan
mengabadikan untuk digantung didalam dinding ruang pertemuan utama. Hal
demikian beliau sampaikan karena beliau sangat terkesan dengan semangat komitmen
yang terpancar untuk menyuarakan standar keselamatan maritim niaga hingga ranah
Internasional.
Kesan terhormat terakhir dari pihak IMLI berkesinambungan saat IKPPNI
akan kembali ke hotel dilarang memakai taxi umum, dan serta merta telah
disiapkan mobil khusus kedinasan untuk mengantar hingga depan pintu hotel dimana
delegasi menginap. Sebagai tambahan, IKPPNI juga diminta dan disangoni 2 tiket
cuma-cuma untuk berkunjung ke museum Malta, agar lebih mengenal dengan baik
sejarah Malta dan semua taransportasi formal juga sudah disiapkan untuk
kunjungan wisata tanggal 2 Oktober 2019.
Apapun yang kami lakukan adalah mewakili PPN dalam konteks IKPPNI, dan
seluruh PELAUT dalam kontex P3I secara
umum untuk manfaat NKRI dari sektor maritim niaga. Terimakasih kepada semua PPN
yang telah memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung, hingga
misi safari penyampaian kepedulian terhadap pentingnya menjaga keselamatan
maritime dunia yang dilakukan pihak Indonesia, khususnya oleh pihak-pihak NGO
tersampaikan dengan baik.
Dengan demikian, maka semua rencana perjalanan safari keselamatan
marirtim di tingkat Internasional sudah terlaksanakan dengan baik dan semoga
bermanfaat
Salaam Pelaut,
Ketua
IKPPNI & P3I