Jakarta — Sarasehan Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran (CAAIP) bersama pimpinan dan civitas Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta di Jimbaran Resto Ancol berlangsung hangat dan penuh semangat persatuan. Acara ini menjadi forum penting menyikapi wacana perubahan kelembagaan STIP menjadi politeknik, sebagaimana diatur dalam PP No.57 Tahun 2022 dan Permendikbud No.7 Tahun 2022.
Salah seorang Alumni STIP, Albertus Eko, memaparkan capaian dan posisi strategis STIP saat ini.
Ia menjelaskan bahwa sejak 2024, manajemen baru berhasil mengembalikan akreditasi institusi menjadi “Unggul”, dengan tiga program studi unggul serta program magister terapan yang kini berakreditasi “Baik Sekali.” STIP juga tengah menyiapkan akreditasi internasional melalui IABEE yang menjadikannya berpotensi sebagai universitas maritim pertama di Indonesia berstandar global.
Eko menegaskan, STIP telah diakui di berbagai forum internasional seperti AMFUF, IAMU, dan IMO, serta menjadi anggota World Maritime University (WMU) cabang Asia Tenggara. Ia menekankan bahwa STIP bukan hanya berkomitmen mempertahankan eksistensinya, tetapi juga tengah menapaki jalan menuju status universitas maritim berkelas dunia pada 2045.
Dalam sesi diskusi, para alumni lintas angkatan sepakat bahwa STIP harus tetap mempertahankan statusnya sebagai Sekolah Tinggi, bukan beralih menjadi politeknik.
Tokoh-tokoh senior seperti Bp.Rusman Husein ( ex Ketua STIP ), Capt. Bobby Mamahit (ex Dirjenla ) Dan Capt. Syahrial Nasution menegaskan bahwa perubahan ke politeknik justru berpotensi menurunkan prestise akademik dan sejarah panjang STIP sebagai lembaga pendidikan tinggi maritim tertua di Indonesia.
Para alumni mendorong agar manajemen STIP segera membuka program sarjana (S1) untuk memenuhi syarat akademik yang diamanatkan regulasi, serta mengembangkan riset dan jejaring internasional. “Kita jangan hanya mempertahankan, tapi harus menyiapkan konsep untuk naik — menjadi institut atau universitas,” ujar Bp. Rusman.
Di penghujung acara, disepakati Surat Pernyataan Sikap yang akan dikirim kepada Menteri Perhubungan RI. Isinya, alumni STIP melalui CAAIP menyatakan dukungan penuh terhadap pengembangan STIP menjadi institusi akademik yang lebih besar tanpa mengubah bentuk kelembagaannya menjadi politeknik.
Sarasehan yang ditutup dengan sesi foto bersama itu menjadi bukti nyata komitmen alumni dan pimpinan STIP untuk menjaga marwah lembaga warisan Bung Karno tahun 1953 tersebut, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai poros maritim dunia. (AG24)
Tonton Sarasehan di: https://caaipdotnet.blogspot.com/2025/10/sarasehan-caaip-nasional-tolak.html

Komentar



